Jika Anda membandingkan laptop atau tablet keluaran 15 tahun yang lalu dengan produk terkini, Anda akan merasa sangat terkejut akan kemajuan teknologi yang telah terjadi.
Dalam 15 tahun ini, pabrikan komputer benar-benar memfokuskan pengembangan laptop dan tablet yang ringan dan tahan lama sehingga tidak mudah rusak dan dapat digunakan dalam jangka waktu lama.
Sejak MacBook Air versi pertama dirilis pada tahun 2008, pabrikan komputer Windows berlomba-lomba membuat laptop seringan dan setipis mungkin tanpa mengorbankan kinerja. Pabrikan komputer dapat mencapai tujuan ini dengan menuntut inovasi komponen.
Salah satu komponen yang menjadi fokus para pabrikan untuk membuat laptop semakin tipis dan kencang adalah media penyimpanan. Sebelumnya, media penyimpanan yang digunakan pada laptop adalah hard disk dengan ukuran 2.5 inci.
Seiring waktu, kecepatan transfer hard disk tidak dapat mengikuti kecepatan perkembangan komponen lain seperti prosesor dan RAM.
Selain itu, ukuran hard disk 2.5 inci ini dinilai terlalu besar untuk laptop yang semakin tipis. Karena itu, opsi penyimpanan berbasis flash storage mulai dilirik oleh para pabrikan.
Awalnya, flash storage dipilih karena dapat membuat laptop lebih ringan dan tahan banting, tetapi dengan kapasitas penyimpanan yang lebih kecil.
Flash storage mulai digunakan pada netbook dengan ukuran kurang dari 10 inci, seperti Asus Eee PC di tahun 2007. Kini, flash storage telah menjadi pilihan utama pabrikan laptop untuk komponen penyimpanan.
Apa itu eMMC dan SSD?
Flash storage yang digunakan di laptop saat ini terdiri dari dua jenis, yakni eMMC dan SSD.
Pengertian EMMC
eMMC atau Embedded MultiMedia Card adalah media penyimpanan berbasis flash yang fleksibel dan digunakan juga di berbagai peralatan elektronik lain, seperti ponsel dan tablet.
Pengertian SSD
Sementara itu, SSD atau Solid State Drive umumnya digunakan di laptop atau tablet dengan kinerja yang lebih tinggi.
Saat membeli laptop, Anda mungkin merasa bingung dan kesulitan membedakan media penyimpanan yang digunakan oleh suatu laptop.
Terkadang, penjual atau pihak pabrikan tidak memberitahukan jenis media penyimpanan yang digunakan oleh suatu laptop, dan hanya mencantumkan ukuran penyimpanannya saja.
Padahal, mengetahui jenis penyimpanan yang digunakan oleh suatu laptop dapat membantu Anda memilih laptop yang sesuai dengan kebutuhan.
Perbedaan Kinerja dan Bentuk eMMC vs SSD
Apa saja perbedaan eMMC dan SSD? Bagaimana cara membedakan laptop dengan eMMC dan SSD? Mari kita simak di artikel ini.
Harga
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, eMMC dan SSD digunakan dalam jenis perangkat yang berbeda. Laptop dengan harga yang lebih murah umumnya menggunakan eMMC, sementara laptop dengan kinerja tinggi umumnya menggunakan SSD.
Kecepatan
Komponen laptop dengan harga menengah ke bawah umumnya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu membutuhkan kecepatan yang ditawarkan oleh SSD. Kecepatan eMMC yang digunakan di laptop berkisar antara 150-300 MB/s, sedangkan kecepatan SSD dapat menembus lebih dari 5000 MB/s.
Kinerja penyimpanan yang cepat membuat laptop terasa lebih lancar dan ringan sekalipun menjalankan banyak program sekaligus.
Bentuk dan ukuran
Selain kecepatan, perbedaan eMMC dan SSD terletak pada bentuknya. Kembali lagi, sesuai namanya, eMMC adalah solusi penyimpanan embedded, yaitu penyimpanan yang ditanamkan pada mainboard laptop.
Dengan penyimpanan embedded, produsen laptop dapat membuat laptop yang lebih tipis, tetapi dengan konsekuensi bahwa penyimpanan internalnya tidak dapat diupgrade.
Selain itu, jika eMMC rusak atau terkorupsi, perbaikan perlu dilakukan pada tingkat mainboard, dan terkadang bahkan kita harus mengganti mainboard jika eMMC rusak.
Sementara itu, penyimpanan berjenis SSD umumnya dapat dilepas dan dipasang oleh pengguna/teknisi, dan memiliki beberapa bentuk seperti M.2 dan SATA 2.5 inci. Artinya, laptop dengan media penyimpanan berjenis SSD dapat diupgrade atau diperbaiki dengan lebih mudah.
Namun, adakalanya pabrikan laptop mengintegrasikan SSD ke mainboard laptop agar laptop dapat semakin tipis dan dingin.
Untuk mengetahui apakah laptop Anda menggunakan SSD atau eMMC yang disolder/terintegrasi dengan mainboard, Anda dapat mengecek spesifikasi lengkap laptop sebelum membeli dengan mencari merek dan tipe laptop secara lengkap.
Kompatibilitas dengan komputer lama
Perbedaan terakhir eMMC dan SSD adalah bahwa laptop lama dapat diupgrade dengan SSD. Harga SSD yang semakin murah dan bentuknya yang beragam memungkinkan pengguna laptop lama untuk mengupgrade jenis penyimpanan pada laptop tersebut menjadi SSD.
SSD yang umum digunakan di laptop keluaran lama berjenis SATA dengan kecepatan sekitar 350-500MB/s. Kecepatan ini jauh lebih tinggi dibanding hard disk yang biasa digunakan. Kecepatan hard disk 2.5 inci biasanya berkisar antara 100-150MB/s.
Karena itu, banyak laptop bekas keluaran lama yang sudah diupgrade dengan SSD. Penggunaan SSD di laptop lama akan memperpanjang masa pakai laptop tersebut serta membuat laptop lebih nyaman digunakan.
Beberapa laptop dengan eMMC pun menyediakan opsi untuk meningkatkan ukuran penyimpanan dengan SSD berbasis M.2 atau SATA. Namun, hal yang sebaliknya tidak berlaku bagi eMMC. Karena eMMC bersifat embedded/tersolder, eMMC tidak dapat digunakan untuk mengupgrade laptop lama.
Kesimpulan
Saat ini, kebanyakan laptop modern sudah menggunakan eMMC dan/atau SSD sebagai media penyimpanan. Perbedaan eMMC vs SSD di antaranya adalah kinerja, yang bisa diperiksa melalui aplikasi seperti CrystalDiskMark di Windows.
Selain itu, bentuk eMMC dan SSD juga berbeda karena sebagian besar SSD dapat dilepas oleh pengguna/teknisi. Terakhir, SSD dapat digunakan untuk mengupgrade laptop lama dan meningkatkan masa pakainya, sementara eMMC tidak dapat digunakan untuk mengupgrade laptop lama.